Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Racau rinduku.

Gambar
    sumber gambar: ngedit (tapi males soalnya kangen)             Saat dirundung rindu pada lelaki tampan itu, terkadang aku berakhir merenung lalu menangis. Aku selalu teringat selama bersama dirinya, ia tak segan memeluk dinginku, menyeka tangisku, dan memecah riuh di kepalaku. Lelaki pertama yang datang padaku dan bercerita bahwa sebagai lelaki ia pernah menangis di pelukan ibunya. Mendengarnya aku terkejut, menurutku menangis adalah satu hal yang paling dihindari oleh laki-laki, apalagi menceritakannya.             Sejak hari itu aku jatuh cinta padanya. Pada seluruh yang ia punya, ceritanya, senyumnya, tatapan matanya, tutur katanya, semua miliknya. Dulu, aku bebas menelfonnya kapan saja ku rindu. Jika aku rindu, aku akan mengirimkan pesan padanya, “ aduh aku lemes banget seharian ga liat orang ganteng, ” lalu ia akan membalas, “ sebentar, aku otw pulang .” ...

Tanganku yang Kecil Ini, Ingin Memeluknya yang Sebesar Dunia

Gambar
Gambarnya dari Pinterest.   Awal mula tersusunnya frasa "Tanganku yang kecil ini, ingin memeluknya yang sebesar dunia," aku tak tahu apa makna yang mendasar di dalamnya. Yang ku tahu susunannya apik, seolah menggambarkan aku yang kecil mungil ini, sedang mencintai seseorang yang lebih tinggi dan lebih besar dariku. Namun aku tak menyangka, kalau ternyata seberat ini artinya.  Hari ini aku menyadari bahwa bukan hanya manusianya yang harus ku cintai, ada sibuk, rindu, sendu, jarak, slow respon, pesan yang ku kirim tidak terbalas, mengemis, merayu, berbahagia, tertawa, kupu-kupu dalam perut, khawatir yang ternyata juga harus ku peluk serta. Dan dari banyaknya hal yang ku sebut di atas, hal yang membahagiakan hanya sedikit, kan? Sisanya tetap membahagiakan, meskipun tanganku kebas memeluk seluruhnya. Sempat kukatakan padanya bahwa, "aku sedang menyemogakan banyak hal, salah satunya semoga tubuhku, tubuhnya, hatiku, hatinya baik-baik selalu." Ku sebut 'ku' pada u...